Dugaan Penyelewengan Bantuan Beras Yang Seharusnya Disalurkan Kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kecamatan Pagelaran

Dugaan Penyelewengan Bantuan Beras Yang Seharusnya Disalurkan Kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Di Kecamatan Pagelaran

Rep.By : Media Yusro

Edit By : Media Yusro

Cianjur, wartabhayangkaranusantara.com - Ada dugaan penyelewengan bantuan beras yang seharusnya disalurkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di tiga desa di Kecamatan Pagelaran, yakni Desa Sindangkerta, Desa Pagelaran, dan Desa Padamaju. Bantuan dari Kementerian Sosial ini diduga dijual oleh oknum desa setempat alih-alih diserahkan kepada yang berhak.

Informasi tentang penyelewengan ini berasal dari berbagai sumber, termasuk warga KPM, ketua RT setempat, serta narasumber lainnya yang telah memberikan keterangan kepada media. Salah seorang narasumber yang meminta identitasnya dirahasiakan mengungkapkan bahwa penjualan beras bantuan tersebut diduga telah berlangsung sejak periode pertama tahun 2024. Sejak saat itu, beras bantuan tidak pernah sampai ke tangan keluarga penerima manfaat, melainkan dijual oleh oknum desa.

Modus operandi yang dilakukan adalah dengan menimbun beras bantuan dan tidak mendistribusikannya, lalu kemudian menjualnya untuk mendapatkan uang. "Beras itu disimpan dan tidak ada yang mengambil, lalu akhirnya dijual oleh oknum desa," ungkap sumber tersebut.

Upaya konfirmasi kepada perangkat desa terkait kasus ini belum membuahkan hasil. Ketika wartawan mencoba bertemu dengan mereka di kantor desa, baik kepala desa maupun sekretaris desa tidak berada di tempat. Sementara, Camat Pagelaran juga tidak dapat ditemui saat hendak dikonfirmasi pada Senin (30/9/2024) sekitar pukul 11.00 WIB, dengan alasan sedang keluar, sedangkan Sekcam dilaporkan sedang sakit.

Kasus serupa pernah terjadi sebelumnya di Desa Padamaju, di mana terjadi penyelewengan bantuan beras, dan pihak desa harus mengembalikan 2 ton beras kepada pemerintah. Dugaan serupa kini muncul di Desa Pagelaran dan Desa Sindangkerta, yang disinyalir menjadi tempat transit beras bantuan yang tidak diambil.